sábado, 16 de febrero de 2019

SANG PELACUR YANG KESEPIAN.





SANG PELACUR YANG KESEPIAN.

Garis kehidupan memang ada ditangan Tuhan. Manusia dengan usahanya akan mendapatkan kehidupan yang layak. Tidak dengan gadis berusia 35 tahun.  Hidup sendiri didalam gubuk tua sudah terbiasa baginya.
Matahari mulai terbenam dan sang gadis yang berdiam diri memperlihatkan paras wajahnya yang sangat elok, wajah inilah yang selalu memikat para lelaki, wajah yang tidak menua. Setiap hari asap rokok dan bau alcohol selalu mendampinginnya karena ini adalah kehidupan yang ia jalanin selama bertahun-tahun. Sang gadis lupa kapan terakhir ia menghirup udara segar tanpa iringin dosa. Melayani mereka bertahun-tahun sudah telaten bagiku. “Ujar sang gadis”
Tempat ini mempunyai kriteria tersendiri saat menerima pelanggan, maka tak hera npara pejabat Negara datang hanya ingin memuaskan diri mereka dan meninggalkan istri mereka dirumah.
Ketukan sepatu seorang pemuda perkasa datang kepada ku, tersenyum lalu melemparkan lembaran kertas berharga yang selama ini aku butuhkan. Hal ini sudah terbiasa aku terima dari pelanggan. Permainan mereka terlalu kasar, perlahan-lahan menjilat seperti memakan ek crim ditaman surga.
“ Sudah berapa pelanggan yang kamu layani mala ini? Ujar laki-laki itu” .
“ untuk apa kau bertanya seperti itu? Apa karena bagian ini sudah tidak sekencang gadis diluar sana”.  Gadis yang membenarkan bajunya mulai tertawa dengan pertanyaan laki-laki itu, baru kali ini ada pelanggan yang berbicara dengannya, biasanya mereka langsung pergi setelah hasrat mereka puas.
Laki-laki itu mengambil sebatang rokok dan menghisapnya dengan pelan-pelan dan menatap gadis itu dengan diam.
“berhenti seperti ini!” ujar laki-laki itu lalu pergi.
 Untuk sejenak rasa kesepian muncul kembali.  Kebahagian yang diimpikan gadis itu mulai merengkut kembali pikiranya.
“Tuhan, kapan aku akan melayani seseorang dengan nama diatas buku nikah? Tubuh ini merasa letih harus melayani para lelaki jelalatan, apa mungkin aku ditakdirkan untuk menjadi seorang pelacur? lalu melayani mereka setiap malam.
“gak usah  berdoa pada Tuhan, bukanya dia sendiri yang mentakdir kita untuk menjadi seperti ini, sadar kalau Tuhan ada kita gak mungkin seperti ini” ujar seorang gadis sambil mengipas-ngipas wajahnya.
“Aku tetap percaya pada Tuhan Gir”. Waah sejak kapan kamu percaya sama Tuhan? Sanah kumpul sama para perempuan pecundang dimasjid jangan keisinoi, gadis pelacur sebut nama Tuhan.
Aku memang wanita kotor dan apakah Tuhan juga membeci diriku. Begitu komplitnya kehidupan ku saat ini. Melayani mereka dan tidak mendapatkan kehangatan dengan disetuh oleh para laki-laki itu.
TUHAN…………………………… teriak gadis itu tertahan oleh emosinya. Pekerjaan seorang pelacur teryata bagian dari hidupnnya dan sampai kapapun pekerjaan ini akan tetap menjadia bagian dari hidup ku.
AKU MEMANG SEORANG GADIS PELACUR YANG KESEPIAN………… Teriakan gadis itu memicu perhatian semua orang serta para pelanggan.

 #Misa Pena

MENGUNAKAN AKAL ATAU HATI !?





MENGUNAKAN AKAL ATAU HATI !?


Manusia adalah ciptaan Tuhan yang sepurna dibandingkan dengan yang lain, mereka bisa melakukan apapun tanpa batas, dengan begitu manusia memiliki beberapa alat yang mengerakan keinginan untuk bertindak yaitu: Hati, otak dan akal dan mungkin masih ada lagi yang lain! ketika manusia  hendak melakukan sesuatu, otak dan akal selalu dipergunakan untuk berpikir dan memilih mana yang harus didahuluinya, Tanpa akal mungkin manusia sama dengan binatang, begitupun dengan hadits didalam Al-Qur’an yang menggambarkan dengan jelas fenomena akal pada manusia:  وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيراً مِّنَ الْجِنِّ وَالإِنسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لاَّ يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لاَّ يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لاَّ يَسْمَعُونَ بِهَا أُوْلَـئِكَ كَالأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ 
“Kami telah menjadikan untuk isi neraka jahanam, kebanyakan dari manusia dan jin. Mereka mempunyai akal, tetapi tidak digunakan untuk berpikir. Mereka mempunyai mata, tetapi tidak digunakan untuk melihat. Mereka mempunyai telinga, tetapi tidak digunakan untuk mendengar. Mereka seperti hewan, bahkan lebih hina lagi.” (QS. Al A’raaf : 179). Sebagian Umat Muslim akan mempercayai peryataan diatas! 

Apakah otak dan akal benar-benar dipergunakan manusia untuk menentukan sesuatu? mungkin belum ada yang meneliti, atau mungkin saja ada, tapi saya belum perna membacanya. Menurut saya. pada hakikatnya manusia memang mengunakan otak dan akal, dan yang menentukan itu adalah HATI. ini adalah peryataan saya dengan mengalami banyak pengalaman dalam berorganisasi atau apapun. Hati yang begitu lembut selalu saja merasuki otak dan akal, tanpa berpikir panjang kita sudah menentukan pilhan karena hati sudah merasakan istilahnya "BAPER". makannya manusia terkadang cenderung ke Hati dibandingkan otak dan akal. 

Seperti dalam organisasi yang saya jalanin, mereka selalu menentukan dengan hati. Dan saya selalu berpikir. kok bisa? keadaan begini sedikit membuat orang lain merasa jengkel. apakah kapabilitas orang lain selalu hanya dirasakan dengan Hati. 

Atau mungkin tema-teman yang membaca tulisan saya pernah mengalam hal yang serupa. 
TERIMAKAISH.

AINUN